Sebulan menikah

memang aku tak punya pekerjaan. Aku hanya merawat ayahku bersama istriku dirumah. Dan ini sangat membuat hatiku bergembira dan senang. Istriku mulai terlatih dan sangat telaten menjaga dan ikut merawat ayahku. Dia menganjurkan aku untuk bekerja lagi sedang dia merawat ayahku dirumah. Aku mulai melamar pekerjaan di jakarta berharap bisa beli motor untuk istriku. Hmmm istriku terserang sesuatu yang aneh dia merasa sering pusing dan berkunang kunang matanya. Ternyata aku akan segera punya anak sepertinya. Sedikit takut bercampur senang aku. Berpikir bagaimana bisa meninggalkan istriku yang sedang hamil dan merawat ayahku yang sedang sakit. Sedang ayahku kalau menuju kamar mandi saja musti di papah atau di bantu. Ku urungkan niat aku bekerja di jakarta.