Minta izin menikah.

By
Advertisement



Kesehatan Ayahku terus membaik. Disaat ini aku meminta izin untuk menikah. Saat inilah pertamanya ayahku mengizinkan.  Dan ku meminta ayahku bersaksi kepada kerabat keluarga yang lain bahwa dia menganjurkan dan mengizinkan. Ya saat inilah aku senang sangat senang. Beberapa kendala yang menghalangi hari pernikahanku kulewati satu persatu. Dan akhirnya tanpa uang sepeserpun, tanpa pekerjaan yang menghasilkan aku niatkan pernikahanku entah berhasil atau tidak. Kadang ayahku suka dapat uang dari yang menjenguknya biasanya kerabat keluarga. Selalu saja uang itu diserahkan kepadaku. Lalu kugunakan untuk mengunjungi orang tua dari kekasihku di jawa tengah. AKU DIIZINKAN. Aku senang sekali. Orang tua dari kekasihku menerima aku dengan lapang. Sebenarnya saat ini kekasihku itu masih ragu dengan status aku yang tidak bekerja. Dia terus ingin menunda pernikahan entah apa yang ditunggu. Akupun tidak tahu !!!. aku pikir lagi ya sepertinya karena aku tidak bekerja !!! hal itu membuat aku patah sepatahnya. Tapi aku yakinkan diriku untuk pasti tetap menikah walau bukan dengan dia. Aku buka kembali pelajaran agama yang pernah kubaca mengenai ta'aaruf atau pernikahan dalam islam.
Aku temui lagi orang tua kekasih ku untuk memperjelas hari pernikahanku. Tanggalpun telah di tetapkan oleh orang tuanya kekasihku tanpa sepengetahuan kekasihku. Aku seperti cinta sebelah tangan. Tapi dukungan orang tuanya yang membuat aku kuat. Hingga aku bertanya “ bagaimana kalau nanti anak bapak nggak mau datang saat hari pernikahan” jawabnya “ pasti datang wong saya sudah tetapkan kok tanggalnya saya bertanggung jawab” katanya begitu. Memang diantara aku dan orang tuanya sudah mengenal dekat dan mungkin dia tahu niat ku sebesar apa !!! hingga orang tua kekasihku berani mengambil keputusan secara sepihak dan mungkin berharap aku menjadi suami dari anak gadisnya. Mungkin !!!